Harga Minyak Tertekan Perang Dagang AS-China
Digtara.com | JAKARTA – Ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China terus mengancam permintaan minyak mentah, dan produsen-produsen utama Arab Saudi dan Rusia belum sepakat untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi. Harga minyak turun lebih dari 1% pada akhir perdagangan 10 Juni 2019.
Baca Juga:
Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun USD0,73 atau 1,4% menjadi menetap pada USD53,26 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus, jatuh USD1,00 atau 1,6% menjadi ditutup pada USD62,29 per barel di London ICE Futures Exchange, dilansir dari Antaranews.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia siap untuk memberlakukan putaran lain dari tarif hukuman pada impor China jika dia tidak mencapai kesepakatan perdagangan dengan presiden China pada KTT Kelompok 20 (G20) akhir bulan ini.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa China terbuka untuk pembicaraan perdagangan lebih lanjut dengan Washington, tetapi tidak ada yang mengumumkan tentang kemungkinan pertemuan.
Impor minyak mentah China merosot ke sekitar 40,23 juta ton pada Mei, dari tertinggi sepanjang masa 43,73 juta ton pada April, data bea cukai menunjukkan, karena penurunan impor Iran yang disebabkan oleh sanksi-sanksi AS dan pemeliharaan kilang.
“Karena kekhawatiran kenaikan tarif AS di China meningkat, kami melihat lebih banyak penyesuaian ke bawah untuk permintaan minyak dunia sepanjang tahun ini dan selanjutnya memberikan pembatas pada kenaikan harga sesekali,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.