Harga Minyak Menguat Tipis, Sempat Melemah Awal Pekan Akibat Covid-19 Varian Delta

digtara.com – Harga minyak dunia menguat tipis pada Rabu (11/8/2021). Per pukul 7.25 Wib, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak September 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 68,50 per barel.

Baca Juga:

• Polisi Amankan BBM Minyak Tanah yang Diduga Ditimbun Warga
• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Sebelumnya, harga minya sempat turun pada awal pekan ini.

Harga minyak WTI menguat 0,31% dari penutupan perdagangan kemarin. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Oktober 2021 di ICE Futures menguat 0,22% ke US$ 70,79 per barel.

Baca: Kapal Tanker Singapura Diduga Kirim Minyak ke Korut secara Ilegal

Harga minyak merosot pada hari Senin dan menyentuh level terendah. Dalam tiga pekan terakhir harga minyak tak berdaya dihantam korona global.

Dalam sepekan, harga minyak WTI menguat 0,51%. Sedangkan harga minyak Brent menguat 0,58% jika dibandingkan dengan Rabu pekan lalu.

Baca: Harga Minyak Dunia Melemah karena Kasus Covid-19 Varian Delta

“Memprediksi perubahan harga jangka pendek menjadi sangat sulit mengingat proses sulit memprediksi dampak varian Delta pada permintaan minyak global ke depan,” kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.

Penyebaran virus korona varian delta yang cepat mendorong kasus dan rawat inap di AS ke level tertinggi enam bulan.

Tapi, Energy Information Administration (EIA) AS mengungkapkan bahwa pertumbuhan pekerjaan AS dan peningkatan mobilitas telah mendorong konsumsi bensin pada tahun 2021.

Konsumsi bensin AS diperkirakan rata-rata 8,8 juta barel per hari (bph) pada 2021, naik dari 8 juta barel per hari pada 2020. Namun, EIA mengatakan konsumsi bensin AS akan tetap di bawah level 2019 hingga 2022 karena work from home.

Jajak pendapat awal Reuters menunjukkan, stok minyak mentah AS, bensin, dan persediaan produk lainnya kemungkinan turun minggu lalu. Stok bensin diperkirakan turun untuk minggu keempat berturut-turut.

Menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada Selasa (10/8), stok minyak mentah turun 816.000 barel untuk pekan yang berakhir 6 Agustus. Data pemerintah mengenai persediaan pada hari Rabu.

Senat AS pada hari Selasa meloloskan paket infrastruktur senilai US$ 1 triliun yang akan menjadi investasi infrastruktur terbesar AS dalam beberapa dekade. Para analis mengatakan bahwa anggaran ini akan meningkatkan ekonomi dan permintaan produk minyak jika disahkan. [kontan.co.id]

https://www.youtube.com/watch?v=Ckm7bl2VRFU

Harga Minyak Menguat Tipis, Sempat Melemah Awal Pekan Akibat Covid-19 Varian Delta