Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe dan Tahu Harap PU Bulog Kendalikan Impor
digtara.com – Pedagang Tempe dan Tahu sampaikan agar Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk mengendalikan impor kedelai. Pasalnya, harga kedelai impor melonjak dari Rp 7.000 menjadi Rp 9.000 di awal Januari 2021. Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe dan Tahu Harap PU Bulog Kendalikan Impor
Baca Juga:
“Impor kedelai ini ke depannya, kalau bisa, ya dipegang pemerintah lah sepenuhnya. Kemarin katanya mau dipegang Bulog tapi belum jadi. Sampai saat ini masih dipegang swasta lah,” kata Perajin sekaligus Pemilik pabrik tahu UD Anugrah Cipta Nusantara, Jonathan Silitonga, Rabu (20/1/2021).
Dikatakannya, jika Bulog memiliki andil lebih, maka harga kedelai dapat lebih stabil serta kualitas kedelai bisa dikendalikan lebih baik.
“Kualitas kedelai sekarang yang masuk ke Sumatera Utara tergolong rendah. Ya, kami duga karena ada intervensi importir swasta terhadap produsen. Ini kualitas bahan baku berkurang padahal harga mahal. Karena kalau swasta pegang, kan gak ada standar,” ungkapnya.
Demikian juga diutarakan Pedagang tahu dan tempe lainnya, Lilis warga Jalan Flamboyan ini berharap ada campur tangan pemerintah untuk menormalkan harga kedelai.
“Maunya harganya dinormalkan lah biar penjualannya enak. Semua pasti mengeluh karena gaji karyawan tidak bisa turun dan pendapatan berkurang,” sebut Lilis.
Menurutnya, meski harga kedelai mengalami kenaikan namun harga jual ke pasar tidak berubah. Sebab, pihaknya akhirnya mengurangi ukuran potongan tahu dan tempe yang diproduksi.
“Ya itu supaya kami bisa menutupi biaya produksi dengan harga tetap bersaing,” tandasnya.
[ya]Â Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe dan Tahu Harap PU Bulog Kendalikan Impor