Jumat, 19 April 2024

Harga CPO Masih Dibayangi Konflik India-Malaysia

- Senin, 27 Januari 2020 01:52 WIB
Harga CPO Masih Dibayangi Konflik India-Malaysia

digtara.com | JAKARTA – Terkait kebijakan India untuk membatasi impor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Malaysia terus menekan harga CPO.

Baca Juga:

Terbaru, berdasarkan Bloomberg, pada Jumat (24/1), harga CPO kontrak pengiriman April 2020 di Malaysia Derivative Exchange berada di level RM 2.883 per metrik ton.

Padahal, harga CPO sempat menyentuh level RM 3.100 pada Jumat (10/1) kemarin. Kondisi ini menjadikan CPO berada pada jalur penurunan terburuk secara mingguan sejak September 2012.

Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono menyebut, keputusan pembatasan impor oleh India memang punya pengaruh besar terhadap pergerakan harga. Sebab India merupakan salah satu pembeli CPO terbesar di dunia sementara Malaysia merupakan salah satu pemasok terbesar bersama Indonesia.

“Jelas berdampak besar, sebab produksi dan ekspor CPO Malaysia akan tertahan karena India tidak lagi menyerapnya. Kondisi oversupply dan less demand akhirnya membuat harga CPO terus tertekan,” ujar Wahyu.

Wahyu menyebut, salah satu faktor yang sempat membuat harga CPO mencapai RM 3.100 adalah imbas ketegangan Amerika Serikat (AS)-Iran. Sehingga lonjakan harganya memang bersifat sesaat karena kondisi ketidakpastian yang meningkat.

Analis PT Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf mengatakan, penurunan harga CPO juga imbas dari aksi profit taking. Dengan kondisi yang diselimuti ketidakpastian, pelaku pasar memilih untuk keluar terlebih dahulu dari pasar CPO sembari melihat perkembangan India-Malaysia.

“Salah satu yang diperhatikan pasar adalah laporan dari Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA),” terang Deddy.

Deddy menambahkan, banyak kalangan memprediksi produksi untuk periode 1-20 Januari turun 17%. Jauh lebih tinggi dari konsensus yang hanya memperkirakan penurunan 5%-10%. Selain itu, produksi ekspor juga diprediksi turun 7%-9%. Sehingga yang terjadi sentimen tarik-menarik.

“Tapi yang dilihat pasar kan kinerja ekspor, sebab pergerakan komoditas terfokus pada supply dan demand. Apabila demand turun, ya harga CPO terkoreksi negatif seperti yang terjadi saat ini,” pungkas Deddy

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru