Jumat, 29 Maret 2024

Harga Cabai di Medan Terus Meroket, Konsumen dan Pedagang Resah

- Senin, 13 Juni 2022 23:00 WIB
Harga Cabai di Medan Terus Meroket, Konsumen dan Pedagang Resah

digtara.com – Harga cabai mengalami kenaikan hingga lebih dua kali lipat dalam sepekan terakhir di Kota Medan. Hal ini meresahkan tak hanya bagi konsumen, juga pedagang.

Baca Juga:

Pantauan digtara.com di Pasar Kemiri Simpang Limun Medan, Selasa (14/6/2022).

Harga cabai merah yang dua pekan lalu masih Rp 25.000 per kilo gram lalu beranjak ke Rp40.000 per kilogram, kini sudah tembus menjadi Rp80.000-Rp90.000 per kilogram.

Kenaikan juga terjadi pada harga cabai hijau dan caplak serta cabai rawit.

Harga cabai hijau yang awalnya hanya Rp20.000 per kilogram kini mengalami kenaikan Rp40.000 per kilogramnya.

Cabai caplak dari harga Rp40.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp80.000 per kilogram. Begitu juga dengan cabai rawit biasanya Rp35.000 per kilogram naik menjadi Rp50.000 per kilogram.

“Pusinglah, harga jenis cabai naik semua bahkan ada yang naik mencapai 100 persen,” tegas Butet.

Kondisi ini membuat pedagang harus menguras modal lebih besar untuk membeli komoditas bumbu dapur itu.

Masalahnya, daya beli konsumen rendah sehingga pedagang juga khawatir dagangannya tak laku karena konsumen mencari alternatif lain.

Butet menjelaskan, untuk harga bawang yang sudah naik lebih dahulu, himgga kini juga masih cukup tinggi.

” Tomat Rp10.000 per kilogram dan bawang merah Rp30.000 per kilogram naik menjadi Rp48.000 per kilogram,” tutupnya.

Tingginya harga berbagai jenis cabai di sejumlah pasar tradisional di Medan, dikeluhkan masyarakat dan para pedagang makanan.

Salah satunya Adi, pedagang Mie Ayam.

Mwnurutnga kenaikan harga cabai saat ini sangat berpengaruh terhadap omzet daganganya.

“Semua harga pada mahal, mulai dari cabai hingga sayuran. Dampaknya, modal lebih besar sementara omzet juga turun,” kata Adi.

Selain harga bumbu dapur, harga minyak goreng terutama kemasan juga masih tinggi.

“Kalau minyak goreng curah dipasaran harganya kisaran Rp 15.000. Tapi kemasan Rp23.000 hingga Rp26.000, mahal. Padahal kami pedagang lebih suka pakai kemasan karena aroma dan rasa makanan terjaga,” jelas Adi.

Ia berharap agar pemerintah bisa mengendalikan harga berbagai kebutuhan pokok saat ini, sehingga harga di pasar tradisional bisa kembali normal.

“Ya, kami masyarakat kecil dan hanya bisa berharap semoga secepatnya pemerintah bisa membantu menurunkan harga bahan pokok, terutama kebutuhan kita ini,” tuturnya.

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru