Sabtu, 20 April 2024

Bursa Wall Street Tergelincir di Pasar Spot

- Selasa, 15 Oktober 2019 00:40 WIB
Bursa Wall Street Tergelincir di Pasar Spot

digtara.com | NEW YORK – Ketidakpastian ini menggerus sentimen dan investor mengalihkan fokus mereka pada laporan pendapatan emiten di kuartal III 2019 yang dimulai hari ini.

Baca Juga:

Indeks bursa Wall Street melorot pada Senin (14/10) menyusul ketidakpastian negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China. Ketiga indeks saham utama AS ditutup di zona merah, menghentikan kenaikan beruntun tiga hari perdagangan berturut.

Berdasarkan catatan Senin (14/10), Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,23 poin atau 0,11% menjadi 26.787,36. Lalu indeks S&P 500 melorot 4,09 poin atau 0,14% ke level 2.966,18 dan indeks Nasdaq Composite terkoreksi 8,39 poin atau 0,1% menjadi 8.048,65.

Harapan negosiasi perdagangan antara AS dan China akan membuahkan hasil meredup setelah China mengindikasikan perlunya pembicaraan lebih lanjut. Sementara Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan putaran berikutnya untuk pemberlakukan tarif impor terhadap Tiongkok akan mulai berlaku pada 15 Desember jika kesepakatan belum tercapai saat itu.

Sedangkan Presiden AS Donald Trump memuji tahap I dari kesepakatan perdagangan AS-China sebagai kesepakatan terbesar yang pernah dibuat. Namun tidak ada kesepakatan yang dibuat di atas kertas dan sebagian besar tarif impor terhadap barang dari Tiongkok tetap berlaku.

“Tampaknya ada komitmen yang lebih lembut di pihak Cina daripada yang ditunjukkan pada hari Jumat,” kata Joseph Sroka, Kepala Investasi NovaPoint di Atlanta seperti dikutip Reuters.

Fokus investor kini beralih ke musim pelaporan kinerja emiten kuartal III 2019 yang dimulai Selasa (16/10).

Bank-bank besar AS diperkirakan melaporkan penurunan 1,2% dalam pendapatan, sebagian karena suku bunga rendah dan ketegangan perdagangan.

JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs Group Inc, Citigroup Inc dan Wells Fargo and Co dijadwalkan melaporkan kinerja kuartal ketiga pada Selasa besok. Pun Johnson & Johnson dan UnitedHealth Group.

Analis memperkirakan laba emiten di indeks S&P 500 mengalami kontraksi di kuartal ketiga sebesar 3,2%, menurut data Refinitiv, menandai penurunan pertama sejak resesi pendapatan yang berakhir pada 2016.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru