Kamis, 25 April 2024

Bursa Wall Street Ditutup Bervariasi

- Sabtu, 07 September 2019 01:57 WIB
Bursa Wall Street Ditutup Bervariasi

Digtara.com | NEW YORK – Pada akhir perdagangan Jumat (6/9/2019) Bursa Wall Street ditutup bervariasi karena data pekerjaan Amerika Serikat tak sesuai ekspektasi. Indeks Dow Jones Industrial Average hanya naik 69,31 poin atau 0,26% ke 26.797,46, S&P naik 2,71 poin atau 0,09% ke 2.978,71 dan Nasdaq Composite turun 13,75 poin atau 0,17% ke 8.103,07.

Baca Juga:

Kenaikan selama sepekan, S&P naik 1,8%, sementara Dow Jones naik 1,5% dan Nasdaq naik 1,8%. Ada 11 sektor utama S&P 500, delapan sektor di antaranya naik, sedangkan sisanya turun. Sektor kesehatan mencetak kenaikan tertinggi sebesar 0,3%, sedangkan sektor teknologi menjadi sektor dengan penurunan terdalam sebesar 0,2%.

Sedangkan sektor layanan komunikasi juga tertekan karena Facebook Inc tergelincir 1,8% setelah jaksa agung negara bagian AS mengatakan mereka akan menyelidiki apakah raksasa media sosial itu menghambat persaingan dan membuat penggunanya berisiko.

Melansir Reuters, pertumbuhan pekerjaan di AS pada Agustus melambat lebih dari yang diperkirakan, dengan perekrutan ritel turun selama tujuh bulan berturut-turut. Namun penurunan ini diimbangi oleh kenaikan upah yang diharapkan mendukung pengeluaran konsumen dan menjaga ekonomi tumbuh secara moderat di tengah ketegangan dagang.

Data nonfarm payroll AS yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan ada tambahan 130.000 pekerjaan sepanjang Agustus. Namun pertambahan jumlah pekerjaan ini lebih rendah dari ekspektasi sebesar 158.000 seperti yang diperkirakan para ekonom yang disurvei Reuters.

Sementara pendapatan rata-rata per jam naik 0,4% pada Agustus, kenaikan terbesar sejak Februari.

Selain itu, pada Jumat (6/9) Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pasar tenaga kerja kuat dan bank sentral akan terus bertindak sesuai untuk mempertahankan ekspansi ekonomi. Dia juga mengatakan AS dan ekonomi dunia tidak akan jatuh ke dalam resesi.

“Laporan itu menunjukkan kemantapan di pasar kerja, meskipun tidak banyak pertumbuhan. Laporan pekerjaan memberi cukup banyak kelemahan bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan ini, tetapi tidak cukup alasan bagi The Fed untuk memberi tanda peringatan resesi,” kata Joseph Sroka, kepala investasi NovaPoint Atlanta seperti dikutip Reuters.

“Sampai masuk Oktober dan ada data laporan kinerja perusahaan yang solid lagi, pasar akan berputar berdasarkan berita utama ekonomi dan geopolitik.”

Sebelumnya bank sentral China mengatakan akan memangkas jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank sebagai cadangan, mengguyur likuiditas total CNY 900 miliar (US$ 126,35 miliar) ke pasar untuk menopang perekonomian.[kontan]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru