Jumat, 29 Maret 2024

Wali Kota Keluarkan Surat Edaran, Pembelajaran Tatap Muka Kembali Ditutup

Imanuel Lodja - Selasa, 04 Mei 2021 16:52 WIB
Wali Kota Keluarkan Surat Edaran, Pembelajaran Tatap Muka Kembali Ditutup

digtara.com – Baru dua hari digelar oleh sejumlah Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK), pembelajaran tatap muka di Kota Kupang, NTT kembali ditutup, karena dikeluarkannya surat edaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Wali Kota Keluarkan Surat Edaran, Pembelajaran Tatap Muka Kembali Ditutup

Baca Juga:

Surat edaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ini kembali dikeluarkan untuk mengendalikan penyebaran covid-19 di Kota Kupang.

Surat edaran dengan nomor: 023/HK.443.1/V/2021 itu, ditandatangani langsung oleh Wali Kota Kota Kupang, Jefirtson Riwu Kore.

Salah satu sekolah yang sempat menjalankan pembelajaran tatap muka adalah, SMKN 3 Kupang.

Kepala SMKN 3 Kupang Jeni JP Bhasarie mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar pembelajaran secara online mulai Rabu, (5/5/2021).

“Dengan terpaksa karena kita tidak berani ambil resiko ditegur Satpol PP karena tahun kemarin kita sempat ditegur karena mau rapat kelulusan, ya untuk sementara kita kita ikut surat edaran walikota,” ujarnya.

Menurutnya, mereka akan kembali menggelar pembelajaran secara online hingga setelah tanggal 17 Mei mendatang, setelah itu akan direncanakan kembali sekolah tatap muka.

“Iya kita online lagi, bukan krn terpaksa tapi karena kondisi lah yang tidak memungkinkan. Didalam surat edaran walikota itu sampai tanggal 17, berarti kita akan lanjutkan setelah tanggal 17 Mei ini,” jelas Jeni Bhasarie.

Sebelumnya, sejumlah sekolah menengah atas dan kejuruan (SMA/SMK) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka, Senin (3/5/2021).

Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kupang (SMKN), pembelajaran tatap muka digelar dalam dua sesi, sehingga seluruh siswa mendapatkan kesempatan belajar yang sama.

Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kupang, Jeni JP Bhasarie kepada wartawan menjelaskan penerapan protokol kesehatan sangat ketat, seluruh siswa sebelum masuk ke halaman sekolah diwajibkan mengetes suhu oleh satpam, mencuci tangan, memakai masker dan disediakan hand sanitizer di dalam kelas.

Menurut Jeni Bhasaria, pihak sekolah juga membuat surat pernyataan yang ditandatangani diatas materai, bagi orang tua atau wali yang salah satu poinya menyatakan, disaat KBM berjalan dan siswa dinyatakan terpapar covid-19 maka menjadi tanggung jawab bersama yakni sekolah, orang tua maupun wali.

“Dengan surat pernyataan ini jika terjadi apa-apa, maka orang tua tidak menyalahkan sekolah saja, karena kita sudah ada komitmen bersama dengan surat pernyataan diatas materai 10.000. Orang tua menyetujui karena hampir semua orang tua menginginkan belajar tatap muka, karena kami sekolah kejuruan yang dituntut untuk lebih banyak praktek bukan teori,” ungkapnya, Senin (3/5/2021).

Ia menambahkan walaupun kegiatan belajar mengajar tatap muka dilaksanakan, namun jika terdapat orang tua siswa yang tidak menyetujui anaknya ke sekolah, maka pihaknya memberikan pelajaran melalui online. Karena semua guru diwajibkan membawa handphone ke dalam kelas.

“Kami punya tim gugus tugas covid-19 di sekolahsekolah, sehingga seluruh pembina osis dikerahkan untuk mengecek di setiap kelas. Jika ada siswa yang tidak taat protokol kesehatan, maka akan ditegur. Jadi protokol kesehatan itu diterapkan dari masuk pintu gerbang, kelas hingga pulang, seluruh kantin di depan sekolah tidak diperbolehkan jualan, agar siswa langsung pulang rumah masing-masing,” katanya.

Menurut Jeni Bhasarie, setiap siswa sebelum masuk ke dalam kelas wajib menunjukkan surat pernyataan bermeterai, yang telah ditandatangani orang tua wali. Jika tidak menunjukkan maka akan disuruh pulang.

“Kalau tidak ada surat pernyataan tidak diperbolehkan masuk ke dalam kelas, kami suruh pulang. Kemudian masker, yang diperbolehkan dalam halaman hingga kelas adalah masker medis bukan masker scuba, jika ada yang memakai scuba, kita sekolah akan ganti dengan masker medis,” ujar Jeni Bhasarie.

Sebagai sekolah kejuruan, KBM tatap muka dinilai lebih efisien karena 80 persen pelajaran merupakan praktek. Bahkan siswa mengeluh mengenai belajar online yang cepat membuat mereka bosan.

“Ya kita kan sekolah kejuruan yang banyak praktek, jika belajar online terus menerus, maka siswa akan jenuh. Bahkan agar efesien, ada guru yang berkunjung ke rumah siswa untuk mengajar sambil praktek. Total seluruh siswa SMKN 3 Kupang adalah 1.740,” tandas Jeni Bhasarie.

[ya]  Wali Kota Keluarkan Surat Edaran, Pembelajaran Tatap Muka Kembali Ditutup

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru