Pilpres Nigeria ‘Makan Korban’ 35 Orang Tewas
digtara.com | NIGERIA – Sebanyak 35 orang meninggal dunia akibat kekerasan selama masa pemilihan presiden Nigeria. Polisi belum mengomentari jumlah korban tewas yang dilaporkan oleh SBM Intelligence. Tetapi pejabat setempat mengakui beberapa orang telah terbunuh.
Baca Juga:
Pemilihan yang akan menjadi pertarungan antara capres petahana Muhammadu Buhari dan pengusaha Atiku Abubakar, telah dirusak oleh tuduhan kecurangan pemilihan umum dan penundaan pemilu di beberapa negara bagian.
Dilansir dari Independent, Senin 25 Februari 2019, Buhari adalah mantan penguasa militer yang akan kembali mencalonkan diri untuk jabatan kedua dengan program unggulan anti-korupsi. Sementara Atiku adalah mantan wakil presiden yang mendukung perluasan peran sektor swasta.
Pemilu seharusnya digelar pada Sabtu lalu, tetapi ditunda hanya beberapa jam sebelum pemilu akan dibuka. Hal ini diputuskan setelah komisi pemilihan setempat menyimpulkan bahwa kondisi yang tidak lagi layak membuat pemilu tak bisa dilanjutkan secara memadai.
Watching The Vote, salah satu kelompok pengamat domestik terbesar, mengungkapkan masalah logistik menyebabkan 59 persen dari tempat pemungutan suara yang dipantau, mengalami keterlambatan. Sementara itu, di beberapa tempat sejumlah pelanggaran merusak kemampuan orang untuk memilih.
Festus Okoye, seorang pejabat Komisi Pemilihan Nasional Independen, mengatakan beberapa orang tewas di negara bagian selatan Rivers, Lagos dan Oyo. Tapi dia tidak bisa mengonfirmasi jumlah korban tewas.
Pemilu diharapkan akan menghasilkan pemimpin yang memiliki perhatian pada masalah ekonomi. Buhari dan Atiku telah mengajukan rencana program yang berbeda, untuk meningkatkan perekonomian Nigeria yang kesulitan.
Negara di Afrika Barat itu mengalami resesi besar di bawah Buhari setelah harga minyak dunia jatuh. Jumlah pengangguran naik menjadi 23 persen, dan inflasi menjadi 11.37 persen pada Januari tahun ini.