Sabtu, 20 April 2024

Mata-matai China, Amerika Kirim Drone dan Pesawat Anti Kapal Selam

Arie - Kamis, 16 Juli 2020 16:38 WIB
Mata-matai China, Amerika Kirim Drone dan Pesawat Anti Kapal Selam

digtara.com – Situasi di Laut China Selatan semakin memanas. Belakangan, Washington menyatakan bahwa klaim Beijing di perairan Laut China Selatan itu sebagai hal yang melanggar hukum. Amerika Kirim Drone

Baca Juga:

China pun menyebut kalau Amerika Serikat telah mengirim pesawat pengintai mata-mata mereka di atas Laut China Selatan.

Menurut SCS Probing Initiative (SCSPI), sebuah think tank Universitas Peking, drone Angkatan Laut AS MQ-4C Triton terlihat terbang ke arah tenggara Taiwan pada hari Rabu.

Sebuah pesawat anti-kapal selam P-8A AS dan sebuah pesawat pengisian bahan bakar KC-135R juga terlihat terbang di barat daya Taiwan, di atas Laut China Selatan.

Drone Triton yang terlihat pada hari Rabu adalah bagian dari Pasukan Patroli dan Pengintaian Angkatan Laut AS.

Drone ini dioperasikan secara otonom dengan menggunakan sensor maritim. Alat ini dapat bekerja dengan pesawat anti-kapal selam berawak untuk melakukan misi intelijen, pengawasan dan pengintaian di wilayah laut dan pesisir yang luas.

Song Zhongping, seorang pakar militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan bahwa Angkatan Laut AS mungkin berusaha melacak aktivitas bawah laut oleh Angkatan Laut Cina.

“Penempatan pesawat pengintai seperti MQ-4C, P-8A dan P-3C [patroli maritim Orion dan pesawat perang anti-kapal selam] dapat membantu Angkatan Laut AS untuk meninjau kembali kapal perang, kapal selam, dan kegiatan bawah laut lainnya di wilayah ini saat mereka mampu mendeteksi pulsa suara dan melacak kapal selam,” kata Song.

Menolak Klaim

Patroli udara ini dilakukan ketika AS meningkatkan kehadiran militernya di Laut China Selatan. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada hari Senin mengatakan Washington secara resmi menolak sebagian besar klaim Beijing.

Langkah ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan konfrontasi militer antara kedua negara adikuasa yang sudah berselisih. Soal mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia dan Hong Kong.

Sehari setelah pernyataan Pompeo, kapal perusak berpeluru kendali USS Ralph Johnson melakukan operasi navigasi bebas di Laut China Selatan. Kapal itu berlayar dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan.

Menurut SCSPI, kapal perang AS berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Cuarteron Reef yang dikuasai Beijing untuk pertama kalinya sejak 2016. Dan Fiery Cross Reef untuk keenam kalinya tahun ini. [kontan]

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Mata-matai China, Amerika Kirim Drone dan Pesawat Anti Kapal Selam

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru