Ngopi Bareng Khoiruddin Nasution: Aktivis Era 1994 yang Pernah di-DO dari UISU

digtara.com – Khoirudin banyak menceritakan pengalaman hidupnya sewaktu menjadi aktivis kampus hingga menjadi wakil rakyat. Hal itu dia ungkapkan dalam perbincangannya di acara Ngobrol Pintar Inspirarif (Ngopi) dalam program D’Podcast di Channel Youtube Digtara TV, beberapa waktu lalu. Ngopi Bareng Khoiruddin Nasution

Baca Juga:

• 53 Pejabat Struktural Lembaga dan Prodi UISU Dilantik: Rektor UISU Ingatkan Program Pendirian Rumah Riset
• Pimpinan UISU Silaturahmi ke Rumah Pendiri dan Tokoh Masyarakat Sumut
• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Khoirudin Nasution adalah mantan aktivis kampus Universitas Islam Sumatra Utara (UISU).

Di eranya dia dikenal sebagai mahasiswa yang sangat cadas dan lantang membela hak – hak kaum yang tertindas.

Kekritisannya tak hanya tentang kebijakan pemerintah saja, tetapi tentang kebijakan kampus. Hingga dia pernah diancaman drop out (DO) karena mengkritisi kebijakan kampusnya.

Bersama rekan-rekannya, Khoiruddin melakukan aksi nonstop selama tiga bulan lebih di dalam Kampus untuk menuntut pemilihan Dekan.

“Pada saat itu terjadi negosisasi, pihak yayasan, rektorat, dan mahasiswa yang di jembatani oleh ketua SMPT (Senat). Saya diberi tawaran, mau S2 di Malaysia dan menjadi dosen di UISU dan tidak demo-demo lagi, atau pilihan terakhir dikeluarkan dari kampus UISU,” kenangnya.

Hal ini membuat Khoiruddin harus membuat pilihan yang sulit.

“Dari pada saya mengkhianati perjuangan kawan-kawan mahasiswa yang lain, saya memilih untuk dikeluarkan dari kampus UISU, dari pada harus menerima tawaran-tawaran tersebut,” tambanya.

Ketika ditanya bagaimana pertanggung jawabannya terhadap orang tua ketika mendapat kabar di DO dari kampus.

“Alhamdulillah orang tua mengerti tentang ketulusan, kemurnian dari perjuangan kita untuk menegakkan konsitusi ataupun statuta,” katanya sambil tersenyum.

Aksi

Semasa kuliah Khoirudin sangat aktif di berbagai organisasi, salah satunya adalah Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan.

Dia juga sering melakukan sejumlah aksi tentang persoalan buruh, sosial masyarakat.

Aksi yang dia ingat waktu adalah menentang pendirian Yuki Plaza karena berseberangan dengan Mesjid Raya Al Mashun Medan.

Bersama rekan-rekannya saat itu, dia juga menyuarakan peristiwa di Palestina, dan banyak lagi isu nasional maupun internasional yang mereka bawa ke jalan.

Menurutnya, mahasiwa bukan hanya dituntut menjadi seorang sarjana saja, tetapi juga menjadi mahasiswa yang benar-benar mampu membawa perubahan dan membela hak masyarakat.

Dia juga menganjurkan kepada semua mahasiswa untuk aktif terjun ke dunia organisasi saat menempuh jalur perkuliahan. Karena menurutnya, pengalaman berorganisasi saat mahasiswa jelas sangat berguna sekali untuk diterapkan di kehidupan kelak.

“Saya sangat menganjurkan, bahkan anak saya sendiri juga saya suruh untuk mengikuti organisasi baik itu intra ataupun ekstra. Agar kelak lebih matang untuk menghadapi kehidupan nyata setelah keluar dari dunia kampus nantinya,” kata Khoirulah Nasution. [mag-1]

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ngopi Bareng Khoiruddin Nasution: Aktivis Era 1994 yang Pernah di-DO dari UISU