Mahasiswa UNIMED Siap Tampilkan Tari Pangkur Sagu di Pagelaran Harmoni Keberagaman

Digtara.com | MEDAN – Para Mahasiswa yang berasal dari Papua di Universitas Negeri Medan (UNIMED) akan menampilkan Tari Pangkur Sagu di ajang Pagelaran Pemuda Dalam Harmoni Keberagaman yang akan dihelat di Lapangan Merdeka, Medan pada Rabu (11/9/2019) mendatang.
Baca Juga:
Bekerjasama dengan Universitas Negeri Medan (UNIMED), tarian yang berasal dari Papua akan dibawakan oleh para Mahasiswa yang berasal dari bumi cenderawasih itu sendiri. Mulai dari Senin 9 September 2019 lalu mereka telah mulai giat berlatihan guna mempertontonkan performa yang baik.
Benediktus, Mahasiswa Ilmu Olahraga sekaligus Koordinator Mahasiswa Papua di UNIMED mengatakan bahwa mereka diminta oleh dosen dari masing – masing Fakultas yang ada terdapat Mahasiswa Papua di dalamnya untuk berkumpul dan ikut latihan menari bersama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Tari UNIMED.
” Kita cuma disuruh kumpul, diminta untuk latihan tari dan membawakan tarian papua nantinya di acara yang digelar di lapangan merdeka besok,” katanya.
Ia mengatakan bahwa salah satu tarian yang akan dibawakan oleh Mahasiswa Papua yang mewakili UNIMED adalah tari pangkur sagu. Dijelaskannya tari pangkur sagu adalah tari yang menceritakan tentang mata pencaharian masyarakat Papua tentang membuat sagu. Mulai dari menebang pohon hingga memeras air sagu.
Ditanya mengenai situasi Papua yang sedang panas, Benediktus mengatakan bahwa tak seharusnya hal yang demikian menjadi besar. ” Ya sebenarnya kalau saya pribadi bingung juga. Kalau dibilang Papua mau merdeka saya kira belum siap. Itu bukan juga sebuah solusi,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa Papua tetap berada di pangkuan ibu pertiwi adalah hal yang tepat, sebab banyak hal juga yang dibuat oleh pemerintah Indonesia untuk Papua.
“Pembangunan infrastruktur di Papua itu saya rasa bermanfaat. Hanya saja permasalahan kemarin itukan karena kurang toleran saja. Ya kedepannya kita harapkan Papua ini juga lebih di Indonesia Ä·an lagilah,” beber Benediktus.
Dirinya mengakui, bahwa sejak pertama kali menginjakkan kaki di Kota Medan dan berkuliah di UNIMED di tahun 2016 hingga sekarang. Dirinya bersama Mahasiswa Papua UNIMED lainnya belum pernah menerima tindakan rasis dan diskriminasi dari siapapun.

Unimed Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Prodi Kedokteran Lewat Jalur Mandiri

Dua Kelompok Mahasiswa Bentrok di Unimed, Situasi Sempat Mencekam, Kuliah Terancam Libur

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
