Tragis, Leher Terjerat Kabel Wifi Indihome Pengendera Motor di Tapsel Nyaris Tewas
digtara.com – Naas kian kejadian yang menimpa Suprianto (45), Warga Kelurahan Pintu Padang Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan. Ia nyaris tewas setelah lehernya terjerat kabel wifi yang menghalangi jalan ketika naik sepeda motor.
Baca Juga:
Peristiwa itu terjadi ketika Suprianto mengenderai sepeda motor jenis KLX Nopol BB 4364 FH, pada Selasa dini hari ( 30/11/2021) di Desa Sipangko kecamatan Angkola Muara Tais Kabupaten Tapanuli Selatan.
Diceritakan Suprianto ia tidak melihat ada kabel jaringan wifi milik IndiHome yang menjuntai bergelantungan. Akibatnya, leher tersangkut dan terjungkal dari sepeda motornya.
Setelah korban terjatuh, dirinya hampir terlindas mobil minibus yang saat itu sedang melintas.
“Untungnga mobil bisa langsung mengerem laju kenderaannya dan posisi saya saat itu sudah berada di bawah kolong mobil. Kepala saya terbentur ke jalan, leher saya terlilit kabelnya hingga putus, badan dan kaki bengkak,” ujar Supriato saat ditemui wartawan dengan kondisi terbaring di ruangan Perawatan Puskesmas Pintu Padang.
Saksi mata di lokasi yang sempat ditemui wartawan membenarkan kejadian yang dialami suprianto.
“Lehernya terlilit kabel wifi dan terseret mobil. Saat itu dia susah bernafas, mengigil dan kepalanya sakit. Saya bawa dia berobat ke Puskesmas kebetulan rumah dekat situ,” kata Sinaga kepada Wartawan.
Terpisah, Pelaksana Kepala Cabang PT Telkom Indonesia Padangsidimpuan, Mario yang dijumpai Media di Kantornya di Jalan melalui Raziv Ravsanzhani bagian Saler Customer membenarkan kabel yang putus di lokasi desa Sipangko adalah produk IndiHome milik PT Telkom.
Terkait kejadian yang dialami Suprianto, Raziv mengatakan baik kabel maupun ketinggian pemasangan kabel sudah sesuai dengan spesifikasi.
“Kabel yang kita pasang serta ketinggiannya sudah sesuai spesifikasi. Pengalaman kita, hal itu bisa terjadi dikarenakan ada Mobil Truk yang melintas dan menyangkut kabel. Harusnya dalam hal ini pihak truk juga harus ikut bertanggungkawab. Tapi sudahlah kami anggap ini musibah, dimana kita dan pihak korban pasti tidak menginginkan hal ini terjadi,” ucap Raziv menanggapi.