Teriakan Ibu Penjual Kacang Rebus Menggema di Final Liga Askot PSSI Sidimpuan
digtara.com – Tak cuma kemeriahan suporter, teriakan pedagang kacang rebus juga mencuri perhatian saat laga final Liga Askot PSSI Padangsidimpuan di Stadion HM Nurdin, Selasa (29/3/2022).
Baca Juga:
Dia adalah Rosmawar Hutagalung. Meski usianya sudah lebih setengah abad, tepatnya 53 tahun, ibu enam anak ini, punya suara lantang saat menjajakan dagangannya.
“Kacang rebuus,” teriaknya dengan suara serak sambil menenteng dagangannya.
Ia masih saja melemparkan senyum sumringahnya dan berlari ketika pembeli memanggilnya.
Kepada digtara.com, ibu berkulit sawo matang yang tinggal di Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batu Nadua ini menyebutkan, dirinya sudah 27 tahun menggeluti profesinya sebagai penjual kacang rebus keliling. Ia selalu hadir di setiap kompetisi sepakbola.
“Saya dari tadi siang sudah di stadion ini menunggu rame. Dan saya hari ini sengaja saya banyakkan bungkusan dagangannya karena akan ramai di final. Semoga sajalah banyak yang beli, ” ucapnya.
Rosmawar melanjutkan, dirinya hadir dari tempat tinggalnya ke stadion dengan berjalan kaki sejauh 5 kilometer. Syukurnya, hari ini laku 127 bungkus.
“Alhamdulillah, hari ini laku 127 bungkus sedangkan harga perbungkusnya Rp2 ribu. Untuk keuntungan perbungkus sebesar lima ratus rupiah. Cukuplah untuk membeli beras di rumah. Alhamdulillah, ” kata Romaswar, yang berjuang seorang diri menafkahi ke enam anaknya karena suami meninggal 7 tahun lalu.
Meskipun dirinya berjuang seorang diri membesarkan anak-anaknya, Rosmawar merasa bangga karena sudah mampu menyekolahkan anaknya dan salah satunya sudah wisuda.