Petani di Kupang Ditemukan Tewas di Kebun
digtara.com – Yunus Hitusalo (59), petani yang juga warga RT 01/RW 01, Dusun I, Desa Bone, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang ditemukan tewas, Jumat (31/12/2021).
Baca Juga:
Ia ditemukan di Kobonae, RT 05/RW 03, Dusun II, Desa Bone, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.
Korban Yunus Hitusalo diduga meninggal dunia akibat terjatuh dari pohon laru/haukolo dengan ketinggian kurang lebih enam meter.
Korban pamit pada istrinya Martha Jabi (57) sejak Kamis (30/12/2021) siang sekitar pukul 12.00 wita
Saat itu korban pamit ke kebun yang juga lokasi penemuan korban dengan tujuan untuk membuat pagar pembatas kebun.
Namun hingga malam hari, korban belum juga pulang ke rumah sehingga istri korban serta anak korban menanyakan keberadaan korban ke pihak keluarga yang berada di desa Bone.
Namun keluarga korban di desa Bone juga tidak mengetahui keberadaan korban.
Hingga Jumat (31/12/2021) siang, korban belum juga pulang sehingga istri korban berinisiatif ke kebun mencari korban.
Saat ke kebun, istri korban bertemu Filmon Honbala (57) yang juga warga Dusun II Desa Bone, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.
Kebetulan kebun milik korban berdekatan dengan kebun milik Filmon Honbala.
Istri korban kemudian mengajak Filmon Honbala untuk bersama – sama mencari keberadaan korban.
Saat melakukan pencarian dan saat tiba di lokasi kejadian, istri korban menemukan korban dibawah pohon dalam posisi tengkurap serta sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Mayat korban sudah dalam keadaan kaku.
Melihat kejadian tersebut sehingga, Filmon Honbala langsung memberitahukan kepada warga Desa Bone.
Warga kemudian melakukan evakuasi terhadap korban ke rumah korban.
Penjelasan Polisi
Humas Polres Kupang, Aipda Lalu Randy Hidayat yang dikonfirmasi Sabtu (1/1/2022) membenarkan kejadian ini.
“Korban dalam keadaan tengkurap di bawah pohon Laru/Haukolo dengan tinggi kurang lebih enam meter dan mayat telah kaku,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan luar, korban mengalami memar dan luka robek di bagian kepala, luka lecet pada bahu kanan, mengalami patah leher serta mengeluarkan darah dari mulut, hidung dan telinga.
Pihak keluarga pun menerima kematian korban sebagai musibah dan pihak keluarga juga membuat surat pernyataan penolakan otopsi.