Kamis, 28 Maret 2024

Mutasi Jadi Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif: Saya Cinta NTT

Redaksi - Selasa, 21 Desember 2021 14:23 WIB
Mutasi Jadi Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif: Saya Cinta NTT

digtara.com – Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit Prabowo merotasi dan memutasi beberapa Kapolda. Salah satunya Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Pol Lotharia Latif.

Baca Juga:

Perwira bintang dua itu dimutasi dari Polda NTT ke Polda Maluku.

Ini berarti tongkat pimpinan Polda NTT pun akan segera berpindah tangan dari Irjen Lotharia Latif kepada pejabat baru yakni Brigjen Pol Setyo Budiyanto yang ditunjuk Kapolri untuk memimpin Polda NTT.

Irjen Pol Lotharia Latif nantinya akan menggantikan Irjen Refdi Andri sebagai Kapolda Maluku.

Irjen Refdi Andri, dimutasi ke Mabes Polri dalam rangka pensiun. Ini berarti Irjen Lotharia Latif akan didapuk menerima tongkat komando untuk kedua kalinya dengan jabatan kepala kepolisian daerah atau Kapolda.

Nama Irjen Lotharia Latif, sudah tidak asing lagi bagi masyarakat NTT.

Dia memimpin Polda NTT sejak 3 September 2020 menggantikan pejabat Kapolda NTT sebelumnya yakni Irjen Pol Hamidin.

Kiprah Irjen Pol Lotharia Latif selama satu tahun tiga bulan menjadi Kapolda di tanah Flobamorata tidak perlu diragukan.

Berbagai hal telah dilakukannya demi mensukseskan program nasional dan pemerintah pusat hingga membantu pemerintah daerah dan masyarakat NTT dalam berbagai kegiatan termasuk operasi kemanusiaan dalam berbagai bencana yang melanda NTT, menjaga kamtibmas, hingga gelaran pesta politik.

Lulusan Akpol Tahun 1988 ini juga membuat trend kriminalitas di NTT menurun, sampai dengan pembenahan personil Polri dengan memberikan sanksi bagi anggota yang “nakal” dan memberikan reward bagi yang berprestasi.

Tanggap Tangani Bencana

Beberapa catatan yang langsung menjadi atensi Irjen. Lotharia Latif adalah saat terjadi Erupsi Gunung berapi Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, pada 29 November 2020 lalu.

Irjen Lotharia langsung mengambil langkah inisiatif untuk mendatangi lokasi terjadinya erupsi dan juga melihat langsung kondisi tiga ribu warga dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur yang mengungsi di Lewoleba.

Irjen Lotharia juga memberikan bantuan bahan makanan, kaki palsu dan kursi roda bagi penyandang disabilitas dan lansia di lokasi pengungsian.

Irjen Lotharia juga memerintahkan personil Polda NTT sebanyak 100 orang untuk bersiaga membantu mengevakuasi warga bersama tim SAR. Tugas kemanusiaan anggota polri yang ditugaskan oleh Lotharia untuk menjaga stabilitas keamanan selama warga mengungsi baik itu di titik-titik pengungsian maupun di pemukiman yang ditinggal mengungsi oleh warga pasca Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok.

Operasi kemanusiaan kedua dan terbesar yang ditangani langsung Irjen Pol. Lotharia Latif saat menjabat Kapolda NTT, ketika terjadi bencana banjir bandang dan tanah longsor akibat Siklon Tropis Seroja yang meluluhlantakkan hampir sebagian wilayah NTT pada 4 April 2021 lalu.

Operasi Kemanusiaan ini, berlangsung di beberapa Kabupaten dan Kota di NTT seperti di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sumba Timur.
Siklon Tropis Seroja yang akibatkan banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Adonara dan menelan ratusan korban jiwa menjadi perhatian serius Kapolda NTT, Irjen Pol. Lotharia Latif yang langsung berangkat menggunakan pesawat Polri ke Larantuka dan menyebrang ke Adonara sehari setelah bencana tersebut.

Saat itu ada beberapa wartawan diajak Lotharia untuk ikut bersamanya meliput bencana yang menelan lebih dari seratus korban jiwa dan menghancurkan lebih dari seribu rumah warga.

Tujuannya mengajak wartawan agar bisa memberi informasi yang akurat tentang bencana tersebut baik dari kebutuhan warga terdampak bencana hingga kondisi pasca terjadi bencana.

Pasca bencana juga Lotharia langsung mengambil langkah untuk membantu warga terdampak bencana di Adonara.

Saat itu, Lotharia langsung mendatangkan lebih dari 300 personel Polri dari Polres Flores Timur dan Brimob Batalyon B Satuan Brimob Polda NTT. Kehadiran 300 personil Polri jajaran Polda NTT untuk membantu masyarakat Adonara dalam proses evakuasi, pencarian korban hilang, membangun infrastruktur darurat yang rusak agar bisa digunakan sementara oleh warga untuk beraktifitas.

Pendorongan logistik bantuan Kapolda NTT dan jajaran juga langsung dilakukan di titik pengungsian warga. Itu dilakukan mulai tanggal 5 April 2021 atau sehari pasca bencana yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur dan fasilitas umum lainnya.

“Bantuan sudah langsung kami distribusikan agar bisa membantu warga terdampak bencana”, kata Lotharia di Waiwerang ketika itu kepada wartawan.

Polri di NTT juga membantu memberikan pelayanan kesehatan, membantu bahan makanan bagi warga. Bahkan saat berada di Adonara selama satu pekan, Irjen Lotharia mengantar sendiri bantuan kepada warga terdampak bencana di beberapa titik dengan mengendarai sepeda motor karena terputusnya akses jalan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Operasi kemanusiaan tersebut juga melibatkan personil brimob dari luar NTT di beberapa daerah yang terdampak bencana.

Kehadiran personil brimob dari luar NTT tidak lepas dari andil Irjen Lotharia Latif sebagai Kapolda NTT yang meminta bantuan tambahan personil kepada pimpinan Polri untuk membantu warga terdampak siklon tropis seroja yang memporak-porandakan sebagian wilayah NTT.

Pergerakan ini berhasil membuka beberapa tempat terisolir akibat tertutup tanah longsor seperti yang dilakukan anggota Polri di Kabupaten Alor.

Amankan Pesta Demokrasi

Di bidang politik, Polda NTT dibawah kepemimpinan Irjen Lotharia Latif juga berhasil mengamankan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah pada 20 Desember 2020 lalu. Sembilan kabupaten yang melaksanakan pemilu kepala daerah berlangsung aman dan damai.

Begitupun saat berlangsung pemungutan suara ulang di beberapa kabupaten dan juga saat pengumuman hasil sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi, beberapa calon di daerah yang mengajukan sengketa dapat menerima hasil pilkada sehingga situasi keamanan yang melaksanakan Pilkada terjaga dengan baik.

Satu kasus sengketa pilkada yang paling membekas adalah bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua yakni Orient Riwu Kore yang ternyata masih berwarga negara Amerika Serikat.

Status kewarganegaraan Amerika bupati terpilih Sabu Raijua, Orient Riwu Kore, diperoleh Bawaslu Sabu Raijua dari Kedutaan Besar Amerika di Jakarta pada 1 Februari 2021.

Suhu politik di Sabu Raijua sempat meningkat dan yang sangat dikuatirkan terjadinya konflik antar pendukung.

Namun dengan pendekatan yang humanis dari Irjen Pol. Lotharia kepada para tokoh masyarakat Sabu Raijua termasuk bupati terpilih Orient Riwu Kore, situasi kamtibmas di Sabu Raijua kembali tercipta.

Puncaknya pada tanggal 7 Juli 2021 dilaksanakan Pemungutan Suara Ulang di Sabu Raijua dengan suasana kekeluargaan yang sangat tinggi.

Tak Pandang Bulu

Dalam bidang penegakan hukum, Irjen Pol. Lotharia Latif tidak pernah main-main. Terbukti beberapa kasus tindak pidana yang terjadi di masyarakat menjadi perhatian khusus mantan Wakapolda Sulawesi Utara ini.

Penegakan hukum yang dilakukan tidak pandang bulu. Ini semata mata agar masyarakat mendapat rasa keadilan. Kerja cepat dan responsif menjadi salah satu hakikat dari Lotharia selama menjalankan tugas sebagai Kapolda NTT.

Di masa kepemimpinannya juga, mantan Kepala Korps Polisi Perairan dan Udara Polri ini berhasil mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi Kota Kupang. Kasus pembunuhan terhadap Astri Evita Seprini Manafe (30) dan Lael Maccabee (1) menjadi perhatian publik di NTT.

Tindak Anggota Polri Nakal

“Siapa yang melakukan tindakan melawan hukum dan melanggar kode etik akan saya tindak sesuai aturan hukum yang berlaku”, tegas Lotharia setiap memberikan arahan kepada anak buahnya baik di Polda NTT maupun saat berkunjung ke 21 Polres Jajaran Polda NTT.

Keseriusan Mantan Kapolres Blora ini dalam penegakan hukum bagi anggota polri yang melanggar kode etik dan tersangkut pidana dibuktikan dengan memecat 13 personil selama Lotharia memegang tongkat komando di Polda NTT.

“Masih banyak polisi yang baik dan mau bekerja untuk masyarakat, tapi yang melanggar kode etik dan menyakiti hati masyarakat pasti saya pecat, ” tegas Lotharia dalam setiap kesempatan.

Salah satu kasus yang mendapat atensi Irjen Lotharia Latif adalah meninggalnya tahanan di sel Polsek Katikutana, Sumba Tengah pada 9 Desember lalu. Arkin Anabira tersangka kasus pencurian ternak dan penganiayaan meninggal di sel polisi usai ditangkap pada 8 Desember malam.

Dugaan keterlibatan empat oknum polisi dari Polres Sumba Barat karena diduga melakukan kekerasan terhadap Arkin Anabira, mendapat perhatian serius dan respons cepat dari Lotharia.

Keempat oknum polisi tersebut langsung ditahan dan dicopot untuk menjalani pemeriksaan. Lotharia berjanji mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak oknum polisi yang diduga melakukan kekerasan.

Selain penindakan terhadap personil Polri yang “nakal”, Lotharia juga mengedepankan pemberian reward bagi anggota Polda NTT dan Polres jajaran yang berprestasi. Pemberian penghargaan tersebut dengan memberi kesempatan sekolah bagi personil berprestasi.

Untuk pembenahan di Markas Polisi, Lotharia juga membangun taman Bhayangkara dalam kompleks Polda NTT. Ini agar bisa memberi warna baru bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa lebih dekat dengan polisi.

Yang paling dibanggakan dari seorang Irjen Pol. Lotharia adalah bisa membangun 20 rumah hunian bagi personil brimob dan keluarganya di Labuan Bajo.
Penempatan 200 personel brimob di lokasi wisata super premium tersebut untuk memberi rasa aman bagi masyarakat dan wisatawan. Dan 20 rumah hunian tersebut dibangun untuk kesejahteraan personil.

Hunian bagi anggota Brimob diresmikan Kapolri dan Panglima TNI yang datang langsung ke Labuan Bajo.

“Ini sebuah kebanggan bagi saya dan seluruh personil Brimob, karena Kapolri dan Panglima TNI mau hadir untuk meresmikan rumah hunian tersebut”, kata Lotharia usai peresmian.

“Ini adalah apresiasi dan kebanggaan bagi seluruh jajaran Polda NTT dengan hadir Kapolri dan Panglima TNI. Dan ini sebagai wujud kepedulian untuk memperhatikan kesejahteraan anggota di tempat bertugas”, jelas Lotharia saat itu.

Mengawali tugas di Polda NTT pada September 2020 lalu, Lotharia langsung berkunjung ke tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, media massa, paguyuban dan kelompok masyarakat.

Ini sebagai wujud untuk membangun sinergitas dengan semua lapisan masyarakat yang tentunya untuk mewujudkan NTT yang aman dan kondusif.

Selain tokoh-tokoh, Irjen Lotharia juga membangun soliditas dengan TNI. Berkunjung ke markas-markas TNI dan mengajak bersama pimpinan TNI melakukan kunjungan ke Polres jajaran menjadi agenda terapnya.

Selama bertugas di Polda NTT juga, Irjen Pol. Lotharia Latif tegas dalam penanganan laju penyebaran covid-19. Selama masa pandemi, tak henti-hentinya memerintahkan personil Polri di jajaran Polda NTT untuk mengingatkan masyarakat melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan. Dan juga berhasil meredam kasus-kasus pelanggaran protokol kesehatan yang timbul dimasyarakat.

Pemberian bantuan sosial secara langsung kepada masyarakat terdampak selama pandemi juga menjadi kegiatan rutin Polda NTT dan Polres Jajaran. Ini sebagai wujud kepedulian Polri yang terkena dampak ekonomi selama masa pandemi Covid-19.

Selain itu, untuk menyukseskan program vaksinasi, Polri jajaran Polda NTT, selalu melakukan dan mengadakan gerai vaksin presisi. Dan puncaknya pada awal november lalu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI saat masih dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto berkunjung ke Labuan Bajo untuk melihat gerai vaksinasi.

Hingga pertengahan Desember ini, capaian vaksinasi sudah mencapai 65 persen masyarakat NTT yang menerima vaksin.

Irjen Pol Lotharia Latif dikenal sangat komunikatif dengan awak media. Keterbukaan informasi diberikan dan membangun komunikasi dengan setiap wartawan yang memerlukan informasi demi sebuah pemberitaan.

Selama bertugas di NTT, Irjen Pol. Lotharia Latif berulang kali mengajak wartawan berkumpul untuk saling memberikan saran dan masukan. Sikap humanis yang dibangun sejak awal memegang tampuk pimpinan Polda NTT membuat Irjen Lotharia Latif sangat dekat dengan wartawan.

Dalam setiap kesempatan juga, Lotharia selalu mengatakan bahwa dirinya sangat bangga bertugas di NTT yang adalah provinsi kepulauan. Dia selalu berujar sangat mencintai NTT.

“Saya sangat cinta NTT”, tegas Lotharia dalam setiap komunikasi dengan wartawan.

Kini, Kapolda yang humanis dengan masyarakat dan wartawan tersebut akan pergi meninggalkan tempat tugas di NTT. Irjen Pol. Lotharia Latif kembali mendapat amanah dan kepercayaan dari Pimpinan Korps Bhayangkara yakni Kapolri, memegang tongkat komando untuk kedua kalinya di Polda Maluku.
Ini berarti sang Jenderal polisi bintang dua ini akan berpindah tempat tugas meski kecintaannya kepada NTT sangat tinggi, tapi lebih dari itu Lotharia harus melaksanakan tugas sebagai bhayangkara negara dan ditugaskan negara ke Polda Maluku. (imanuel Lodja)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru