Jumat, 29 Maret 2024

FJM: Jurnalis yang Menghadiri Buka Puasa, Bukan Jurnalis yang Berunjuk Rasa

- Sabtu, 17 April 2021 07:57 WIB
FJM: Jurnalis yang Menghadiri Buka Puasa, Bukan Jurnalis yang Berunjuk Rasa

digtara.com – Forum Jurnalis Medan (FJM), membantah adanya perdamaian wali kota dengan jurnalis di Rumah Tjong A Fie, Jumat (16/4/2021). Ketua FJM, Jonris Purba, mengatakan jika jurnalis yang menghadiri buka puasa itu bukan dari jurnalis yang berunjuk rasa.

Baca Juga:

“Wartawan yang memenuhi undangan buka puasa bersama itu, bukan wartawan yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes pengusiran wartawan dari Kantor Wali Kota Medan,” kata Jonris, Sabtu (17/4/2021).

Karena itu, ia sangat menyesalkan adanya pemberitaan yang menyebut telah terjadi perdamaian. Menurutnya, pemberitaan itu upaya penggiringan isu yang seolah menempatkan kalangan jurnalis sebagai pihak yang tidak menjunjung kode etik.

“Saya mencoba menebak arah pikiran penulisnya. Itu mungkin mengaitkan buka puasa dengan adanya aksi unjuk rasa wartawan pada siang harinya. Namun menurut saya kalau sampai disebut dengan istilah ‘berdamai’ itu jadi lucu,” ucap Jonris.

Jonris mengakui, unjukrasa memprotes pengusiran wartawan dari Kantor Wali Kota Medan merupakan isu yang menyedot banyak perhatian. Hal ini karena, sang Wali Kota adalah Bobby Nasution merupakan menantu dari Presiden Joko Widodo.

Ditegaskan Jonris, semua jurnalis yang turun berunjuk rasa di Kantor Wali Kota Medan tersebut merupakan orang-orang yang berintegritas. Karena selalu menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mengedepankan kepentingan kerja jurnalistik secara profesional.

Ia juga tidak mempermasalahkan kehadiran petinggi-petinggi organisasi wartawan yang mengkritik aksi pengusiran yang datang memenuhi undangan buka puasa bersama walikota.

“Saya kira itu tak masalah, namun saya bisa pastikan, bahwa rekan-rekan saya yang berunjuk rasa kemarin adalah kelompok yang juga harus dihormati karena menolak hadir,” katanya.

“Jadi kurang pas disebut ada istilah ‘Berdamai’. Karena yang dituntut juga adalah soal menghormati dan mematuhi UU Pers nomor 40/1999 yang harus dipahami semua pihak termasuk pejabat publik tanpa terkecuali,” sambungnya.

Namun terlepas dari itu, ia berharap tidak ada penggiringan-penggiringan isu yang seolah memperhadapkan sesama kelompok wartawan.

“Kita miris dengan cara-cara seperti itu,” ujarnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru