Dua Jenderal Monitor Kesiapan Pengamanan Jalur Mudik di Tebingtinggi
digtara.com – Dua Jenderal bintang dua kepolisian, yakni Kepala Korp (Kakor) Sabhara Baharkam Polri, Irjen Pol Priyo Widyanto dan Kapolda Sumut Irjen Pol R.Z. Panca Putra Simanjuntak, monitoring kesiapan pengamanan jalur mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Wilkum Polres Tebingtinggi, Kamis (28/4).
Baca Juga:
Pantauan wartawan, Irjen Panca dan Irjen Priyo serta rombongan datang dengan menggunakan helikopter. Begitu sampai, mereka langsung melakukan pengecekan kesiapan pintu tol Tebingtinggi serta di Pos Terpadu Polres Tebingtinggi.
Ikut hadir dalam Peninjauan tersebut, Dir Lantas Polda Sumut Kombes Pol Indra Darmawan, Kombes B.Sigit P, Kombes Pol.Subnedih, Kapolres, Waka Polres dan pejabat Utama Polres Tebingtinggi serta pihak Jasa Marga.
Kakor Sabhara Baharkam Polri Irjen Pol Priyo dalam arahannya menyampaikan, dalam pengamanan arus mudik ini harus ada koordinasi antar instansi baik itu Polri,TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Jasa Marga dan Dinas Kesehatan.
Disebutkannya, operasi ini berlangsung cukup lama yaitu selama 12 hari berturut-turutberturut-turut. Mengingat lamanya pelaksanaan operasi ini membuat personel capek dan mudah emosi. Karenanya, dia mengingatkan personel di lapangan harus bisa mengendalikan emosinya.
“Tadi ada saya temukan titik kemacetan di Simpang Takari, masing-masing anggota harus mengetahui cara bertindaknya terutama masalah kenderaan yang parkir di pinggir jalan, tegur dengan lembut dan humanis agar kenderaannya dipinggirkan, ” pesan Irjen Priyo.
Terakhir Priyo juga mengingatkan agar anggota juga mengutamakan keamanan diri dan itu harus ditingkatkan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan terorisme.
Sedangkan Kapolda Sumut Irjen RZ. Panca Putra Simanjuntak, mengingatkan bahwa pos ini merupakan pos terpadu, yang berarti pos perpaduan antar instansi dan keterkaitan.
Karenanya, Kapolda meminta agar perwiranya membuat jadwal piket anggotanya. Pelaksanaan piket selama 1×12 jam, dan secara bergantian.
“Agar masing-masing anggota memahami dan mengerti cara bertindaknya, siapa dan berbuat apa. Kalau sudah terjadi kemacetan harus ada koordinasi dengan personil yang berada diluar tol. Selain itu harus ada rambu-rabu lalu lintasnya dengan besar supaya masyarakat mengetahui arah jalan. Apabila ada kekurangan, masih ada waktu untuk memperbaikinya,” pesan Panca.