Dijewer Gubsu Edy Rahmayadi, Pelatih Biliar akan Melapor Ke Poldasu
digtara.com – Khoirudin Aritonang alias choki, pelatih biliar Sumut yang dijewer oleh Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi pada saat pemberian tali asih bagi atlit petaih medali PON Papua, akan melapor ke Polda Sumut.
Baca Juga:
Choki saat dikonfirmasi, mengatakan dirinya akan melaporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut terkait perlakuannya yang dilakukan di depan khalayak ramai.
“Iya bang rencananya hari ini, tapi ga jadi, jadinya besok,” ucapnya kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Choki pun menambahkan, batalnya dirinya melapor ke Polda Sumut hari ini karena ada keperluan.
Sebelumnya, Pelatih PON cabang biliar asal Sumut Khoirudin Aritonang alias Choki mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Senin (27/12/2021).
Perlakuan tidak menyenangkan terhadap Choki oleh Edy Rahmayadi itupun sempat terekam kamera dan viral.
Dalam video viral tersebut, Choki dipanggil ke atas panggung karena tidak tepuk tangan pada saat gubernur sedang berbicara.
“Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan,” tanya Edy sembari menunjuk Coki.
Dia lalu memanggil Coki naik ke panggung, sembari bertanya cabang olahraga apa yang diikuti Coki di PON. Coki lalu menjawab sebagai pelatih biliar.
“Tak cocok jadi pelatih ini,” kata Edy.
Spontan Edy lalu diduga menjewer kuping Coki. Mantan Pangkostrad ini lalu mengusir Coki keluar dari ruangan.
“Saya tidak ada tertidur dan sudah saya buat bantahannya,â€ujar Coki kepada wartawan, Selasa (28/12). Menurut Coki saat itu dia duduk di tengah, lalu dia dipanggil Edy, karena tidak bertepuk tangan saat Edy pidato.
“Apa yang harus saya tepuk tangankan ?
“Nggak ada yang spektakuler yang dia lakukan. Coba lihat pidatonya ‘Kalau kalian setelah Sumut jaya, kalau kalian mau ambil kalian ambil’. apa tepuk tangan (pidato) kayak gitu,â€ujarnya.
Kata Coki saat Edy pidato tidak hanya dia saja yang tidak tepuk tangan, ada juga peserta yang lain. Tetapi hanya dia yang disuruh Edy naik ke atas panggung.