Di Binjai, 25 Hewan Ternak Sapi Terjangkit PMK, 17 Berhasil Sembuh
digtara.com – Dari 5.755 ekor Sapi potong di Kota Binjai yang masuk dalam data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang) Kota Binjai, sebanyak 25 ekor terdata terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Baca Juga:
Namun dari 25 ekor Sapi yang terjangkit PMK tersebut, 17 ekor sudah berhasil disembuhkan dengan dilakukan penyuntikan anti biotik.
“Sebelumnya berdasarkan data yang ada dengan kami hingga saat ini, ada 25 ekor Sapi dari 6 peternak yang terjangkit PMK. Namun 17 ekor dari 3 peternak sudah berhasil kami tangani dan sembuh. Sementara sisanya yang 8 ekor masih dalam proses penyembuhan,” ungkap Kepala Dinas Ketapang Kota Binjai, Ralasen Ginting, Rabu (18/5/22) sore.
Adapun penyebab munculnya PMK pada hewan ternak menurut Ralasen Ginting, adanya Virus Aphtovirus dari famili Picornaviridae. “Ada 7 setotipe virus, yaitu O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan ASIA 1. Sebelumnya pada tahun 1983 virus seperti ini juga ada di Indonesia yaitu Serotipe O,” jelasnya.
Sedangkan untuk jenis hewan ternak yang bisa terjangkit PMK, lanjut Ralasen, seperti Sapi, Kerbau, Kambing, Domba, Rusa, Babi, Unta dan beberapa hewan liar. Namun dari percobaan yang dilakukan, virus PMK juga dapat menginfeksi hewan lainnya seperti Kelinci, Marmut, Tikus dan Hamster.
“Virus ini lebih bahaya dari virus Babi yang pernah ada sebelumnya . Adapun gejala klinis pada hewan ternak berupa Sapi atau Kerbau yang terserang virus tersebut seperti demam tinggi, air liur yang berlebihan dan adanya lepuh atau erosi disekitar mulut, moncong hidung, lidah, gusi, kulit dan sekitar kuku,” terangnya.
Meski begitu, kata Ralasen, penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak tersebut tidak menular pada manusia.
“Walau merupakan penyakit yang sangat menular, PMK hanya menular antara hewan dengan hewan lainnya. Bahkan bisa dalam satu kandang tertular semua. Namun untuk tingkat kesembuhannya hampir 100 persen bila ditangani dengan baik dan benar serta cepat. Penularannya juga dapat melalui liur, kotoran, makanan serta minuman hewan ternak tersebut,” paparnya.