ASN Dinsos NTT yang Dianiaya Lapor Polisi
digtara.com – DAN alias Daud (55), aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Sosial Provinsi NTT yang dianiaya pada Selasa lalu, akhirnya membuat laporan Polisi.
Baca Juga:
Diwakili kerabatnya, kasus penganiayaan ini dilaporkan ke Polsek Maulafa.
Laporan disampaikan Filipus Leo, warga RT 04/RW 02, Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
“Benar, kita terima laporan dari keluarga korban terkait kasus penganiayaan dan pengeroyokan ini,” ujar Kapolsek Maulafa, Kompol Anthonius Mengga saat dikonfirmasi Sabtu (16/7/2022).
Dalam laporannya, kerabat korban mengaku kalau korban diikat, dikeroyok dan dianiaya massa.
Pasca kejadian ini, korban Daud sempat dievakuasi ke rumah sakit Leona Kupang dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Prof Dr WZ Yohanes Kupang.
“Korban luka parah dan dirujuk ke RSUD Kupang serta menjalani operasi,” tandasnya.
Terkait dengan laporan ini, penyidik Polsek Maulafa sudah memeriksa saksi-saksi termasuk pemilik rumah lokasi korban dianiaya.
“Saksi-saksi dalam keterangannya mengaku kalau korban (Daud) masuk ke rumah warga dan ribut-ribut serta mengobrak abrik dua rumah warga, merusak sepeda motor dan berteriak suanggi sehingga dikeroyok,” tandas Kapolsek Maulafa.
Selain itu keterangan saksi dan penjelasan medis memastikan kalau korban mabuk dan dalam pengaruh minuman keras
Namun Polisi masih mendalami latar belakang penganiayaan terhadap korban.
“Kita masih gali keteranhan apa sebelumnya ada masalah,” tambah mantan Kabag Ops Polres Sumba Barat ini.
Polisi juga masih mendalami pihak yang terlibat dalam penganiayaan ini.
“Keterangan saksi-saksi menyatakan korban dipukul massa,” ujar Kapolsek.
Sementara itu, sebagian saksi sudah memberikan keterangan yang mengarah pada pelaku.
Namun dari hasil interogasi belum ada tersangka.
Pasca pemeriksaan ini, pihaknya segera melakukan gelar perkara. “Jika cukup (alat) bukti maka kasusnya naik ke sidik dan segera penetapan tersangka,” ujar Kapolsek.
Korban sendiri masih dirawat di rumah sakit sehingga laporan kasus diwakilkan oleh ipar korban.
“Ipar (korban) yang lapor. Istri dan anak korban masih di Sumba,” tambah Kapolsek.